Banyak yang bilang Indonesia
adalah Negara miskin, entah itu di bidang ekonomi, pengetahuan, teknologi,
bahasa, dan sebagainya. Bahkan teman saya sendiri pernah mengatakan “Indonesia
itu miskin bahasa, bisanya cuma mengganti bahasa asing terus di indo indoin,
misalnya kata action yang diganti menjadi kata aksi, biar mudah dibacanya”.
Mendengar kalimat seperti ini dari teman, saya sebagai warga Negara Indonesia
yang baik ya… harus menerimalah, memang kenyataannya begitu. Wkwkwk :D. Bercanda-
barcanda…. Peace ya Indonesiaku… ;) maafkan warga negaramu ini. Sejujurnya di
dalam lubuk hati yang paling dalam…………dalam…………dalam………. (loh malah nyanyi)
saya merasa sangat sakit hati….aku sakit hati.. karena sakitnya tuh si sini, cukup!!
Cukup woi nyanyinya!
Padahal, sebenarnya banyak kata
yang punya padanan dalam bahasa Indonesia lho. Masih nggak percaya juga? Yaudah
saya kasih sedikit contoh.. cekidot :D
1. “Gawai”
= “Gadget”
Menurut KBBI “gawai”
memiliki dua makna. Pertama adalah “pekerjaan” atau “kerja”, dan makna inilah
yang kemudian digunakan sebagai pembentuk kata “pegawai”. Masih kepingin
dengar makna yang kedua ya? Baiklah saya kasih tahu. Makna kedua kata “gawai”
adalah “alat” atau “perkakas penunjang pekerjaan”, makna kedua inilah yang
didiskusikan untuk menjadi padanan kata “gadget” sebagaimana “gawai”, berarti
alat yang dapat menunjang kkomunikasi dan pekerjaan.
2. “Senandika”
= “Mengobrol dengan diri sendiri”
Nah loh, yang
suka ngomong sendiri, jangan-jangan tuh orang kurang waras, wkwkwk :D.
Tokoh yang ada
di dalam drama layar tv, dimana sang tokoh sering berbicara sendiri disebut
“senandika”. Bukan itu saja, bahkan kalau kalian yang suka update status di
facebook atau twitter, bisa disebut sedang melakukan senandika loh. “Senandika”
berbeda dengan monolog ya…. Kalau bersenandika berarti berbicara dengan dirinya
sendiri, sedangkan bermonolog berarti berbicara satu arah kepada orang lain
atau audiens.
3. “Renjana”
= “Passion”/”Perasaan atau niat yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu”
Apa kalian
pernah merindukan sesuatu? Atau kamu sedang memiliki perasaan kepada seseorang?
Nah, perasaan yang kuat ii dalam KBBI disebut dengan “renjana”. Selain itu,
“renjana” juga dapat digunakan untuk menyatakan keinginan dan niat yang kuat
untuk melakukan sesuatu. Sekarang, kata ini mulai digunakan sebagai padana kata
bahasa Inggris “passion”
4. “Pengokot”
= “Stapler”
Pengokot ya..
bukan pencokot, hehehe…….. “pengokot” merupakan padanan kata dari benda yang
selama ini sering digunakan dan disebut
dengan “stapler”. Pengokot digunakan sebagai alat pembengkot kokot, alias besi
atau kawat yang akan digunakan untuk memaut. Jadi sekarang , kalau mau pinjam
atau beli stapler , ganti dengan kata ini ya…
“mba beli
pengokot dong”. Nah itu penjualnya ngarti apa malah kebingungan yak?
5. “Suryakanta”
= “Kaca Pembesar”
Saat hendak
melihat benda berukuran sangat kecil dengan jelas, kita pasti
menggunakanbantuan kaca pembesar atau lup. Dalam KBBI benda ini disebut
“suryakanta”.
Kata
“surya”sendiri memiliki makna “matahari”, sedangkan “kanta” berarti “kaca yang
kedua belah permukaannya melengkung”. Jika merujuk dari arti masing-masing
kata, “suryakanta” dapat diartikan sebagai kaca dengan kedua permukaan
melengkung yang digunakan untuk membantu melihat sesuatu dengan lebih jelas.
6. “Utas”
= “Forum” / “Thread”
Di dalam KBBI
“utas” sendiri berarti benang, tali dan benda yang digunakan untuk menyambung
benda-benda lainnya. Namun, kata ini akhirnya digunakan sebagai padanan kata
bahasa Inggris “forum” atau “thread”. Ini mengingat fungsi thread atau forum
sebagai penyambung komunikasi para pengguna situs-situs diskusi di dunia lain,
eh… maksudnya dunia maya.
7. “Unduh”
= “Download”
Kalau kata ini
mungkin udah pada tahu atau sering dengar kan? Ya minimal pernah baca di
halaman internet atau saat kita sedang browsing-browsing. “Unduh” merupakan
istilah yang terdapat di KBBI sebagai padanan kata bahasa Inggris “download”.
Kata “unduh” sebenarnya bermakna “ambil” dan berasal dari bahasa Jawa. (saya
bangga jadi orang Jawa J,
Terima kasih Jawa)
8. “Unggah”
= ”Upload”
Nah ini lawan
katanya “unduh”, dan kalian pasti sudah sering dengar juga kan?, tentu dong
pastinya. “Unggah” adalah padanan kata “upload” dalam bahasa indonesia. So,
gunakanlah kata-kata indonesia aja, gak perlu sok keren kog. Yakin deh, kalau
bahasa indonesia itu bahasa paling keren (y).
9. “Semenjana”
= ”Biasa-Biasa Saja”
“Eh
eh bro…, apa kabar lo?”
“Semenjana
aja bro gue”
“Semenjana”
merupakan kata sifat yang menggambarkan keadaan yang menengah, biasa dan
sedang-sedang saja. tidak di puncak, tidak pula terpuruk. Nah, kalau hidupmu
sedang biasa-biasa saja, berarti kamu
sedang dalam keadaan semenjana.
10. “Ketaksaan”=”Ambiguity”
“Ketaksaan”
adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk menggambarkan ambiguitas dan
keraguan akan suatu makna. Ketaksaan juga dapat menggambarkan kekaburan suatu
hal.
11. “Swakarya”
= “Do It Yourself” / “DIY”
Sering lihat
istilah “Do It Yourself” atau “DIY” di berbagai situs atau majalah? (jujur saya
gak pernah lihat, dan baru ini saya lihat #parah saya kan anak kuper). DIY memberikan
kesempatan pada kita untuk mengeksplorasi kreativitas dalam membuat sesuatu :
seperti makanan, kosmetik, pakaian, sampai
dekorasi. Dalam KBBI kegiatan ini disebut dengan “swakarya”. Namun
sayangnya karena jarang digunakan sebagai istilah berkreasi, sekarang kata ini
lebih dikenal untuk menggambarkan desa yang sudah mulai mengenal teknologi dan
mengutamakan pendidikan.
12. “Daring”
= “Online”
“Daring” adalah
singkatan dari dalam jaringan, yang mana dimaksudkan untuk menjadi padanan kata
online dalam bahasa Indonesia. Jaringan
yang dimaksud ini adalah jaringan internet. Jadi, kalau kamu sedang daring
berarti kamu sedang tersambung dengan jaringan internet.
13. “Terungku”
= ”Penjara”
Walaupun kata
ini jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari istilah terungku ini masih
dapat kamu temukan dibeberapa pemberitaan surat kabar. (sayangnya saya gak
pernah baca surat kabar)
14. “Teyan”
= “Fundraising”
Dalam KBBI
“teyan” diartikan sebagai pengumpul atau pemungutan uang untuk menyumbang atau
menyokong suatu kegiatan. Dengan makna tersebut, istilah ini bisa kamu gunakan
untuk mengumpulkan dan sumbangan atau iuran kegiatan.
“bro.. udah pada
tahukan minggu depan mau ada acara buka bersama?”
“hmmm lo mau
nagih duit teyan ke gue ya?”
15. “Gincu”
= ”Lipstick”
Nah ini, bahasa
saya di waktu saya kecil dulu, sukanya dandan sendiri pakai gincunya si embok
sampai kaya badut, hihihi jadi keinget masa kecil dulu. Seringnya kita menyebut
pewarna bibir dengan sebutan lipstick, padahal kita sudah memiliki istilah yang
dapat digunakan untuk menyatakan pewarna bibir, yaitu gincu. Terdengar lucu
memang untuk yang baru mendengar pertama kali, tapi cobalah untuk menggunakan
kata ini, saya bilang apa, bahasa Indonesia itu bahasa paling keren loh..
16. “Pelantang
Telinga” = ”Headset”
Istilah ini
seharusnya bisa akrab dengan anak muda karena merujuk pada benda yang juga
dekat dengan hidup kita, yaitu “headset”. Sayangnya mungkin karena kurang
sederhana dan terdengar lucu, istilah ini jadi tidak popular deh, memang
terlalu panjang sih, tapi cobalah… ingat ! bahasa Indonesia keren oke…!
17. “Marka
Kejut” = ”Polisi Tidur”
Sepanjang jalan
di area perumahan, pasti kamu sering melewati gundukan aspal yang sering
disebut “polisi tidur”, kalu di kampung saya sih jendulan namanya. Marka jalan
yang berguna untuk mengatur laju kendaraan ini sebenarnya memiliki istilah
resmi, yaitu “marka kejut”. Dinamakan demikian, mungkin karena ingin membuat
kita terkejut. Pernah merasa terkejut saat melewatinya? Kalau saya merasa sakit
di pant*t, hehehe.
18. “Sawala”
= ”Debat”
Yang kita tahu
kata “debat” merupakan kata serapan dari bahasa Inggris “debate”. Nah, di KBBI
kata debat juga punya sinonim yang lain, “sawala”. Mungkin kamu sekarang
berminat mengganti nama kompetisi debat di sekolah atau kampusmu dengan istilah
“perlombaan sawala”?
Nah, udah pada tahukan kalau
bahasa Indonesia itu bukannya miskin, tapi rakyatnya yang kurang mendalami
bahasa sendiri. Mereka justru berminat mempelajari bahasa asing yang bahkan
tidak menguntungkan bagi mereka, hanya karena lagi ngetrend di tv, atau karena
drama dari Negara itu ditayangin berulang-ulang di layar tv Indonesia. Yah..
kalau dibandingin sama sinetron Indonesia sih memang saya condong kesana ya,
tapi bukan berarti dengan sekejap kita menjadi pemuja Negara itu. Oke, cukup deh
bahasnya.. bukan bahas sih.. ini asal nyari di mbah google aja, buat ngasih
referensi ke teman saya biar dia gak terlalu berlebihan mengagumi Negara milik
orang lain aja. Soalnya saya paling gak sukakalu ada orang yang suka memuji
Negara lain, tapi justru menjatuhkan Negara Indonesia yang telah menemaninya
hamper selama hidupnya.
Keterangan di atas saya ambil
dari:
yang saya ubah sedikit-sedikit
hehehe…