Kamis, 09 April 2015

Siapa Bilang Bahasa Indonesia Miskin?



Banyak yang bilang Indonesia adalah Negara miskin, entah itu di bidang ekonomi, pengetahuan, teknologi, bahasa, dan sebagainya. Bahkan teman saya sendiri pernah mengatakan “Indonesia itu miskin bahasa, bisanya cuma mengganti bahasa asing terus di indo indoin, misalnya kata action yang diganti menjadi kata aksi, biar mudah dibacanya”. Mendengar kalimat seperti ini dari teman, saya sebagai warga Negara Indonesia yang baik ya… harus menerimalah, memang kenyataannya begitu. Wkwkwk :D. Bercanda- barcanda…. Peace ya Indonesiaku… ;) maafkan warga negaramu ini. Sejujurnya di dalam lubuk hati yang paling dalam…………dalam…………dalam………. (loh malah nyanyi) saya merasa sangat sakit hati….aku sakit hati.. karena sakitnya tuh si sini, cukup!! Cukup woi nyanyinya!
Padahal, sebenarnya banyak kata yang punya padanan dalam bahasa Indonesia lho. Masih nggak percaya juga? Yaudah saya kasih sedikit contoh.. cekidot :D

1.       “Gawai” = “Gadget”
Menurut KBBI “gawai” memiliki dua makna. Pertama adalah “pekerjaan” atau “kerja”, dan makna inilah yang kemudian digunakan sebagai pembentuk kata “pegawai”. Masih kepingin dengar makna yang kedua ya? Baiklah saya kasih tahu. Makna kedua kata “gawai” adalah “alat” atau “perkakas penunjang pekerjaan”, makna kedua inilah yang didiskusikan untuk menjadi padanan kata “gadget” sebagaimana “gawai”, berarti alat yang dapat menunjang kkomunikasi dan pekerjaan.

2.       “Senandika” = “Mengobrol dengan diri sendiri”
Nah loh, yang suka ngomong sendiri, jangan-jangan tuh orang kurang waras, wkwkwk :D.
Tokoh yang ada di dalam drama layar tv, dimana sang tokoh sering berbicara sendiri disebut “senandika”. Bukan itu saja, bahkan kalau kalian yang suka update status di facebook atau twitter, bisa disebut sedang melakukan senandika loh. “Senandika” berbeda dengan monolog ya…. Kalau bersenandika berarti berbicara dengan dirinya sendiri, sedangkan bermonolog berarti berbicara satu arah kepada orang lain atau audiens.

3.       “Renjana” = “Passion”/”Perasaan atau niat yang sangat kuat untuk melakukan sesuatu”
Apa kalian pernah merindukan sesuatu? Atau kamu sedang memiliki perasaan kepada seseorang? Nah, perasaan yang kuat ii dalam KBBI disebut dengan “renjana”. Selain itu, “renjana” juga dapat digunakan untuk menyatakan keinginan dan niat yang kuat untuk melakukan sesuatu. Sekarang, kata ini mulai digunakan sebagai padana kata bahasa Inggris “passion”

4.       “Pengokot” = “Stapler”
Pengokot ya.. bukan pencokot, hehehe…….. “pengokot” merupakan padanan kata dari benda yang selama ini sering digunakan  dan disebut dengan “stapler”. Pengokot digunakan sebagai alat pembengkot kokot, alias besi atau kawat yang akan digunakan untuk memaut. Jadi sekarang , kalau mau pinjam atau beli stapler , ganti dengan kata ini ya…
“mba beli pengokot dong”. Nah itu penjualnya ngarti apa malah kebingungan yak?

5.       “Suryakanta” = “Kaca Pembesar”
Saat hendak melihat benda berukuran sangat kecil dengan jelas, kita pasti menggunakanbantuan kaca pembesar atau lup. Dalam KBBI benda ini disebut “suryakanta”.
Kata “surya”sendiri memiliki makna “matahari”, sedangkan “kanta” berarti “kaca yang kedua belah permukaannya melengkung”. Jika merujuk dari arti masing-masing kata, “suryakanta” dapat diartikan sebagai kaca dengan kedua permukaan melengkung yang digunakan untuk membantu melihat sesuatu dengan lebih jelas.

6.       “Utas” = “Forum” / “Thread”
Di dalam KBBI “utas” sendiri berarti benang, tali dan benda yang digunakan untuk menyambung benda-benda lainnya. Namun, kata ini akhirnya digunakan sebagai padanan kata bahasa Inggris “forum” atau “thread”. Ini mengingat fungsi thread atau forum sebagai penyambung komunikasi para pengguna situs-situs diskusi di dunia lain, eh… maksudnya dunia maya.

7.       “Unduh” = “Download”
Kalau kata ini mungkin udah pada tahu atau sering dengar kan? Ya minimal pernah baca di halaman internet atau saat kita sedang browsing-browsing. “Unduh” merupakan istilah yang terdapat di KBBI sebagai padanan kata bahasa Inggris “download”. Kata “unduh” sebenarnya bermakna “ambil” dan berasal dari bahasa Jawa. (saya bangga jadi orang Jawa J, Terima kasih Jawa)

8.       “Unggah” = ”Upload”
Nah ini lawan katanya “unduh”, dan kalian pasti sudah sering dengar juga kan?, tentu dong pastinya. “Unggah” adalah padanan kata “upload” dalam bahasa indonesia. So, gunakanlah kata-kata indonesia aja, gak perlu sok keren kog. Yakin deh, kalau bahasa indonesia itu bahasa paling keren (y).

9.       “Semenjana” = ”Biasa-Biasa Saja”
“Eh eh bro…, apa kabar lo?”
“Semenjana aja bro gue”
“Semenjana” merupakan kata sifat yang menggambarkan keadaan yang menengah, biasa dan sedang-sedang saja. tidak di puncak, tidak pula terpuruk. Nah, kalau hidupmu sedang biasa-biasa saja, berarti  kamu sedang dalam keadaan semenjana.

10.   “Ketaksaan”=”Ambiguity”
“Ketaksaan” adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk menggambarkan ambiguitas dan keraguan akan suatu makna. Ketaksaan juga dapat menggambarkan kekaburan suatu hal.

11.   “Swakarya” = “Do It Yourself” / “DIY”
Sering lihat istilah “Do It Yourself” atau “DIY” di berbagai situs atau majalah? (jujur saya gak pernah lihat, dan baru ini saya lihat #parah saya kan anak kuper). DIY memberikan kesempatan pada kita untuk mengeksplorasi kreativitas dalam membuat sesuatu : seperti makanan, kosmetik, pakaian, sampai  dekorasi. Dalam KBBI kegiatan ini disebut dengan “swakarya”. Namun sayangnya karena jarang digunakan sebagai istilah berkreasi, sekarang kata ini lebih dikenal untuk menggambarkan desa yang sudah mulai mengenal teknologi dan mengutamakan pendidikan.

12.   “Daring” = “Online”
“Daring” adalah singkatan dari dalam jaringan, yang mana dimaksudkan untuk menjadi padanan kata online dalam  bahasa Indonesia. Jaringan yang dimaksud ini adalah jaringan internet. Jadi, kalau kamu sedang daring berarti kamu sedang tersambung dengan jaringan internet.

13.   “Terungku” = ”Penjara”
Walaupun kata ini jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari istilah terungku ini masih dapat kamu temukan dibeberapa pemberitaan surat kabar. (sayangnya saya gak pernah baca surat kabar)

14.   “Teyan” = “Fundraising”
Dalam KBBI “teyan” diartikan sebagai pengumpul atau pemungutan uang untuk menyumbang atau menyokong suatu kegiatan. Dengan makna tersebut, istilah ini bisa kamu gunakan untuk mengumpulkan dan sumbangan atau iuran kegiatan.
“bro.. udah pada tahukan minggu depan mau ada acara buka bersama?”
“hmmm lo mau nagih duit teyan ke gue ya?”

15.   “Gincu” = ”Lipstick”
Nah ini, bahasa saya di waktu saya kecil dulu, sukanya dandan sendiri pakai gincunya si embok sampai kaya badut, hihihi jadi keinget masa kecil dulu. Seringnya kita menyebut pewarna bibir dengan sebutan lipstick, padahal kita sudah memiliki istilah yang dapat digunakan untuk menyatakan pewarna bibir, yaitu gincu. Terdengar lucu memang untuk yang baru mendengar pertama kali, tapi cobalah untuk menggunakan kata ini, saya bilang apa, bahasa Indonesia itu bahasa paling keren loh..

16.   “Pelantang Telinga” = ”Headset”
Istilah ini seharusnya bisa akrab dengan anak muda karena merujuk pada benda yang juga dekat dengan hidup kita, yaitu “headset”. Sayangnya mungkin karena kurang sederhana dan terdengar lucu, istilah ini jadi tidak popular deh, memang terlalu panjang sih, tapi cobalah… ingat ! bahasa Indonesia keren oke…!

17.   “Marka Kejut” = ”Polisi Tidur”
Sepanjang jalan di area perumahan, pasti kamu sering melewati gundukan aspal yang sering disebut “polisi tidur”, kalu di kampung saya sih jendulan namanya. Marka jalan yang berguna untuk mengatur laju kendaraan ini sebenarnya memiliki istilah resmi, yaitu “marka kejut”. Dinamakan demikian, mungkin karena ingin membuat kita terkejut. Pernah merasa terkejut saat melewatinya? Kalau saya merasa sakit di pant*t, hehehe.

18.   “Sawala” = ”Debat”
Yang kita tahu kata “debat” merupakan kata serapan dari bahasa Inggris “debate”. Nah, di KBBI kata debat juga punya sinonim yang lain, “sawala”. Mungkin kamu sekarang berminat mengganti nama kompetisi debat di sekolah atau kampusmu dengan istilah “perlombaan sawala”?

Nah, udah pada tahukan kalau bahasa Indonesia itu bukannya miskin, tapi rakyatnya yang kurang mendalami bahasa sendiri. Mereka justru berminat mempelajari bahasa asing yang bahkan tidak menguntungkan bagi mereka, hanya karena lagi ngetrend di tv, atau karena drama dari Negara itu ditayangin berulang-ulang di layar tv Indonesia. Yah.. kalau dibandingin sama sinetron Indonesia sih memang saya condong kesana ya, tapi bukan berarti dengan sekejap kita menjadi pemuja Negara itu. Oke, cukup deh bahasnya.. bukan bahas sih.. ini asal nyari di mbah google aja, buat ngasih referensi ke teman saya biar dia gak terlalu berlebihan mengagumi Negara milik orang lain aja. Soalnya saya paling gak sukakalu ada orang yang suka memuji Negara lain, tapi justru menjatuhkan Negara Indonesia yang telah menemaninya hamper selama hidupnya.
Keterangan di atas saya ambil dari:
yang saya ubah sedikit-sedikit hehehe…