Mau cerita soal Ma’eum nih,
ceritanya hampir sama dengan cerita hajiko di jepang ya, Cuma beda dikit.
Nih ceritanya….
Ada seorang anak laki-laki yang mencuri anak
anjing untuk hadiah ulang tahun adiknya, mereka bernama Chan dan Soi mereka
memberi nama anjing itu Ma’eum. Karena ayah mereka meninggal dan ibu mereka
merantau dan tak pernah kembali jadi mereka hanya tinggal berdua. Saat Ma’eum
tumbuh menjadi seekor anjing yang setia kepada tuannya, mereka bertiga
memutuskan untuk bermain di taman. Jalanan disana telah membeku menjadi es
akibat musim salju saat itu. Chan yang ingin buang air, menyuruh Soi untuk
tidak pergi kemana-mana selagi ia buang air, namun takdir tiada yang tahu, Ma’eum
yang berlari mengejar laying-layang yang jatuh, tiba-tiba tenggelam karena
jalan yang ia pijak pecah menjadi air, melihat itu Soi mendekat untuk
menolongnya, ia berhenti dan melihat kakaknya, disana ia memanggil kakaknya
untuk yang terakhir kalinya, dan blessh ia pun tenggelam. Melihat itu Chan pun
berlari ingin membantu adik tersayangnya, tetapi ia ditahan oleh bapak-bapak
disana yang khawatir akannya. Ma’eum pun dapat selamat karena ia berhasil
menuju permukaan, tapi Soi yang tidak mampu berenang terpaksa harus meregang
nyawa didalamnya, hanya tas pink kesukaannya yang muncul kepermukaan. Tas itu
dihadiahkan dari ibunya. Semenjak kejadian itu Chan menjadi benci sekali kepada
Ma’eum, ia mengusirnya dan menendangnya. Ma’eum harus tidur diluar bersama
salju yang turun. Chan memutuskan untuk menemui ibunya, karena sebelumnya ia
mendapatkan alamat ibunya dari bibinya. Di stasiun ia terus saja diikuti oleh Ma’eum,
namun ia tetap mengusirnya dan tidak mau mengajaknya. Sampai di dalam kereta
Maeum yang tadinya kehilangan jejak Chan menemukan keretanya, namun kereta Chan
telah berangkat, Ma’eum hanya mampu mengejarnya ber mil-mil ia lalui hanya
untuk mengejar kereta Chan, akan tetapi ia tertinggal jauh dengan kereta itu,
ia mulai lapar tak ada yang mau memberi makan ia. Yang ia lakukan hanya mencari
makanan di tempat sampah dan melihat orang orang yang makan berjalan. Setelah
ia mendapat cukup makanan dan ia sanggup untuk mengejar kereta Chan ia
lanjutkan untuk mengejarnya. Chan pun tiba di rumah ibunya, ia ingin memberi
tahu Ibunya tentang Soi, namun ibunya sangat sibuk dan merespon kedatangannya
dengan tidak menyenangkan. Ibunya akan berangkat ke luar negeri, ia hanya
memberi uang kepada Chan lalu pergi begitu saja . Chan memutuskan untuk
meninggalkan rumah ibunya, di bus ia bertemu pengemis , dan mereka mengajak Chan
untuk bergabung bersamanya menjadi pengemis, tidak ada pilihan lain bagi Chan,
ia pun menjadi pengemis yang diasuh oleh seorang yang jahat . namanya aku lupa
sebut saja Pak x. Pak x ini menyambut baik Chan namun ia menyuruh Chan untuk
membuang tas pink milik adiknya yang ia bawa. Chan akhirnya menaruh tas itu di
tempat seperti loker umum ditemani oleh anjing Pak x, namanya becky kalo gak
salah. Ma’eum yang saat itu sedang mengais sampah karena lapar melihat Chan
berjalan, karena pintu tempat sampah yang tertutup ia kesulitan untuk keluar,
saat ia berhasil dan menuju loker umum, Chan telah pergi, namun ia mampu
mencium tas milik Soi yang ada didalam loker. Ia menunggu Chan disana. Suatu
pagi saat Chan sedang mengemis bersama temannya ia melihat ada ramai-ramai di
depan loker umum itu, melihat Ma’eum yang di seret paksa petugas Chan mulanya
tidak peduli, namun akhirnya ia menolong Ma’eum dari petugas. Tapi setelah itu
ia meminta Ma’eum untuk tidak mengikutinya lagi, tapi ma;eum tetap mengikutinya
hingga ia akhirnya diterima oleh Pak x untuk bergabung. Chan sangat membenci Ma’eum,
suatu hari saat ia mengemis bersama temannya dan temannya meminta Ma’eum untuk
ikut bersama mereka. Selesai mengemis mereka membeli susu untuk Ma’eum tapi
susunya ternyata kadaluarsa sehingga membuat Ma’eum. Temannya menyuruh Chan
untuk melaporkan ke polisi saja, Chan tidak mau, tapi ia diam-diam melempari
batu ke kaca toko yang menjual susu itu. Sampai di rumah Pak x, Pak x sangat
marah karena mendapat hasil yang sedikit, salah seorang anak mengatakan
hasilnya lebih banyak dari kemarin, namun ia ditendang oleh Pak x, melihat itu Chan
membantah Pak x dan menentangnya, Pak x sangat marah sekali kepada Chan hingga
ia memukuli Chan, melihat itu Ma’eum yang diikat di pohon merasa marah dan
terus mengonggongi Chan, lalu Pak x memukuli Ma’eum hingga babak
belur.(menyedihkan deh). Suatu hari para
pengemis diajak liburan bersama, saat mereka berlibur, Ma’eum dimasukkan
kekandang becky dan becky adalah anjing ganas, becky menggigit leher Ma’eum
tanpa sepengetahuan Chan, kemudian merek membuang Ma’eum yang tak berdaya di
tempat sampah. (ini bikin nangis) . saat para pengemis pulang, Chan membawakan
sosis, namun ia tak melihat Ma’eum di pohon biasa ia diikat. Ia pun masuk dan mengambil
minum. Di ruang tamu ia mendengar anak buah Pak x membicarakan perkelahian
becky dan Ma’eum. Lalu Ia marah dan mencari Ma’eum, namun ia tak menemukannya.
Ia memutuskan untuk memukuli becky yang berada dikandangnya. Melihat ini Pak x
sangat marah kepada Chan, dan menyeret Chan kedalam kandang becky untuk makam
malam becky, salah seorang pengemis lain menelpon polisi melihat hal itu. Pak x
dan anak buahnya kabur bersama becky mendengar sirine polisi. Semua anak
pengemis yang ada disana dibawa ke kantor polisi. Chan memutuskan untuk pergi
mengambil tas milik adiknya, namun ia tertangkap oleh Pak x, saat ia dipaksa
masuk ke mobil ia berhasil kabur, dan becky mengejarnya. Ma’eum yang sudah bisa
berjalanan menghampiri Chan dan mencegah becky untuk mengejarnya. Sampai Chan
dan Ma’eum akhirnya kejar=kejaran. Saat menyebrangi jalan raya yang ramai Chan
dan Ma’eum berhasil menyebrang namun becky tertabrak dan mati. Melihat ini Pak
x sangat dendam kepada Chan , ia terus mencari keberadaan Chan. Chan yang lolos
dari Pak x, mengusir Ma’eum yang selalu mengikuti kemana ia pergi, sampai ia
melemparkan sepatunya kearah ma’um, lalu Ma’eum mengambil sepatu itu dan
memberikannya kepada Chan. Akhirnya Chan menerima kembali Ma’eum. Mereka
bermain bersama-sama hingga Ma’eum mengalami gangguan terhadap penglihatan. Chan
membawa Ma’eum ke dokter, dan dokter mengatakan bahwa Ma’eum sudah hamper buta,
dan mustahil ia selama ini mampu mengikuti Chan dengan baik. Chan pun mengobati
Ma’eum dengan uang yang diberikan ibunya untuk adiknya. Semakin lama mereka
tidak memiliki uang lagi. Chan tidur dipinggir jalan dengan kondisi
sakit-sakitan dengan batuk. Melihat Chan yang sakit dan belum makan beberapa
hari, Ma’eum pergi untu mencari makanan, ia kemudian mencuri roti dari sebuah
truk pengantar roti. Ia membrikan roti iyu kepada Chan. Chan benar-benar telah
kehabisan tenaga hingga ia hanya berbaring ditemani oleh Ma’eum. Mereka dibawa
petugas ke kantor polisi, disana mereka diintai oleh Pak x yang keberdaannya
telah diketahui oleh Ma’eum. Ma’eum menggonggong tak henti-henti karena tahu
bahwa Chan yang tadinya tidur di ruangan di culik oleh Pak x. Ma’eum pun
mengejar mobil Pak x meski matanya yang sulit untuk melihat. Di sebuah tempat Pak
x menggeletakkan Chan di ruangan kaca dan ia mngalirkan air kedalamnya. Chan
tak mampu berbuat apa-apa. Ma’eum yang telah mengikutinya menyerang Pak x dari
belakang lalu ia mengeluarkan pipa yang mengalirkan air kedalam kotak dimana Chan
berada. Pak x pun memukuli Ma’eum hingga ia tak berdaya terkapar dilantai.
Mendengar gonggongan Ma’eum Chan pun sadar dan mencoba keluar dari kotak itu
untuk menyelamatkan Ma’eum. Ia memukul Pak x dari belakang dengan (kayak
linggis tapi nggak tahu apa). Chan sangat sedih melihat keadaan Ma’eum. Ia
membawanya kedokter, saat diperiksa dokter mengatakan hidup ma;eum tidak akan
lama karena luka ditubuhnya sangat banyak. Chan tidak percaya dengan perkataan
dokteritu. Kemudian datang ibunya yang mencari dia karena tahu akan Soi dari
data keluarga di paspornya. Chan sangat marah kepada ibunya, ibunya meminta
maaf karena ini kesalahannya. Mereka akhirnya pulang kerunah dulu mereka
tinggali, disana Chan merawat Ma’eum. Suatu pagi Chan terbangun dan melihat Ma’eum
tidak ada didekatnya, ternyata Ma’eum tergeletak di depan pintu. Ma’eum ingin
pergi ke tempat biasa ia menunggu Chan pulang sekolah bersama Soi. Chan membawa
Ma’eum ke tempat itu. Disana Chan mengingat kebersamaan mereka saat Soi masih
hidup, ia tidak ingin kehilangan Ma’eum karena ia telah kehilangan Soi. Namun
ia merelakan jika Ma’eum pergi karena mungkin Ma’eum merindukan Soi. Akhirnya Ma’eumpun
meninggal dipangkuan Chan. (ini bikin nangis sumveh). Tamat.
Pokoknya cerita ini bikin yang
nonton iyu nangis tak henti-henti. Padahal udah beberapa hari yang lalu, tapi
masih keinget itu film, huhuhu L
Bukannya mau ngalay ya tapi ini
bener loh, gak bo’ong sedih banget deh.
#udah gitu doing :v
tulisan ane masih sangat berantakan
tulisan ane masih sangat berantakan
pas lagi hepi |
adegan sedih :( |
ini juga sedih |